BAB 10 - BAB 12 Strategi bisnis PT UNILEVER

BAB 10 STRATEGI BISNIS PT. UNILEVER

  1. Strategi SO
    Penetrasi dan pengembangan pasar atas produk-produk yang sudah ada.
    2. Peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan prasarana untuk mengantisipasi permintaan dimasa depan.
    3. Peningkatan kecepatan proses pelayanan klaim.
    4. Pemantapan pola kerjasama yang sinergis dengan mitra kerja dalam hal pemasaran IW dan SW.
    5. Peningkatan kehandalan sistim pengawasan.
  2. Strategi WO
    Peningkatan peran Humas dalam mempromosikan dan memposisikan produk secara efektif.
    2. Peningkatan struktur pegawai yang memiliki gelar profesi.
    3. Penguatan sistem manajemen investasi dan keuangan.
    4. Penguatan struktur permodalan.
    5. Pemantapan sistim pembebanan dan pengaturan kerja.
  3. Strategi ST
    Penguatan sistim akuntansi keuangan serta mekanismenya, yang komunikatif dan interaktif dalam hubungan antara pusat dan daerah.
    2. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan klaim sesuai dengan standar yang berlaku.
    Perencanan Strategis Sistem Informasi Studi Kasus PT Jasa Raharja (PERSERO)
    3. Konsolidasi kekuatan moral SDM melalui upaya yang mengarah pada filosofi “respect to people”
    4. Peningkatan sistim kearsipan sebagai salah satu fasilitas penyedia informasi.
    5. Peningkatan kualitas produk hukum untuk mendukung operasi perusahaan.
  4. Strategi WT
    Penguatan struktur organisasi untuk mengantisipasi perubahan dimasa depan.
    2. Penguatan sistim manajemen SDM.
    3. Peningkatan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan untuk mendukung daya saing perusahaan.
    4. Pengembangan sistem komputerisasi yang terintegrasi dan mampu mendukung proses pengambilan keputusan strategis maupun operasional.
    5. Pengembangan sistim budaya kerja yang kreatif dan inovasi.
    6. Perancangan program kegiatan LITBANG yang lebih berorientasi kepada kebutuhan pasar.

KuadranPosisi TitikLuas MatrikRangkingPrioritas Strategis
I     ( S ; O )( 3,6 ; 3,4 )12,241Growth
II    (W ; O )( 2,3 ; 3,4 )7,823Stabilitas
III  ( W ; T )( 2,3 ; 3,2 )7,364Penciutan
IV  ( S ; T )( 3,6 ; 3,2 )11,522Kombinasi

SOHubungannyaInisiatif Programnya
Promosi Produk EfektifTingginya Kepuasan KonsumenLuasnya Potensial Marketxx
xxx

Intensifikasi Pasar
Pemimpin Pasar Consumer GoodsTingginya Kepuasan KonsumenXxxPengambangan Pasar
Jaringan Distribusi Hingga ke Daerah – DaerahTingginya Kepuasan KonsumenLuasnya Potensial Marketxx
xxx

Pengembangan Pasar

STHubungannyaInisiatif Programnya
Promosi Produk EfektifProduk Pesaing dengan Harga Lebih RendahXxxDiversi Kosentrik
Pemimpin Pasar Consumer GoodsProduk Pesaing dengan Harga Lebih RendahXxxDiversi Kosentrik
Jaringan Distribusi Hingga ke Daerah – DaerahProduk Pesaing dengan Harga Lebih RendahMaraknya Pemalsuan Produk

Penghapusan Subsidi BBM
xx
xx


xxx




Integrasi Kedepan

WOHubungannyaInisiatif Programnya
Ketida  jelasan Sertifikat Halal untuk Produk TertentuTingginya Kepuasan KonsumenxxxPenetrasi Pasar Melalui Promosi Tentang Kualitas Produk Secara Besar – besaran
BAB 11 VARIASI STRATEGI PT. UNILEVER

ema1.PNG
Variasi strategi
Strategi PT. UNILEVER,tbk dalam memasarkan produk
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategi-strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain:
1)                  Strategi Tingkat Korporasi (corporate)
Pada tahun 2013 petumbuhan ekonomi indonesia di prediksi mengalami perlambatan kendali tingkat investasi secara keseluruhan tetap menunjukan sinyal positif. Tantangan besar perseroan adalah menurunnya permintaan komoditas dari china dan volatilitas harga minyak mentah.
Dari dalam negeri tantangan terbesar adalah tekanan nilai mata uang, kenaikan biaya pekerja, dan pengurangan subsidi BBM akan menyebabkan inflasi yang semakin meninggi yang tentunya akan mengurangi margin perusahaan.
Strategi efektif yang harus dilakukan perusahaan adalah menciptakan peluang pasar terutama bagi pelanggan kelas menengah yang terus tumbuh. Perseroan harus mengembangkan upaya peningkatan efektifitas biaya internal sehingga jika terjadi gejolak di tingkat makro ekonomi maka keuangan perusahaan tidak terganggu.
Perseroan juga harus mengembangkan pasar dengan menerika feedback dari konsumen, memperluas pola konsumsi dan memberikan manfaat yang lebih besari dari setiap produk di seluruh kategori.
2)                  Strategi Manajemen Keuangan
  1. Unilever saat ini sedang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003.
Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada.
Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjualan.
3)                  Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
Program pelatihan yang dilakukan PT Unilever, Tbk terhadap para karyawan pada tahun 2012 mencapai 42.350 program yang menjamin pengembangan kemampuan karyawan peruahaan
4)                  Strategi Manajemen Operasional
Dalam Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua komponen, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam manajemen operasional dapat dijabarkan menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan pemeliharaan peralatan.
Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial. Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.
5)                  Strategi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P (Product, Price, Place, dan Promotion), termasuk pula kondisi persaingan.
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis).
Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum menyemplungkan diri kekancah persaingan tersebut


BAB 12 BISNIS PROSES PT UNILEVER





Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB 5 - BAB 9 ANALISA SWOT PT UNILEVER

BAB 13 - BAB 15 Analisis Persaingan PT Unilever